“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa,” (QS At Taubah: 36).
Firman Allah SWT di atas merupakan salah satu ayat dalam Alquran yang mengungkapkan keutamaan Bulan Rajab dibandingkan bulan-bulan yang lain. Hal ini seperti diungkapkan Ketua I Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Solo, Ustadah Nur Janah Hilal.“Dalam Alquran disebutkan, ada empat bulan yang disebut oleh Allah SWT sebagai bulan haram atau bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, yakni Bulan Muharram, Rajab, Dzulqo’dah dan Dzulhijah,” ujarnya kepada Espos awal pekan ini.Maksud dari kemuliaan pada bulan tersebut, kata Ustad Nur, merupakan bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh. “Yakni dengan memperbanyak pelaksanaan puasa sunah, salat malam dan amalan zikir tertentu,” jelasnya.Sementara itu, Ustad Marjuki dari Bayat, Klaten menjelaskan, Bulan Rajab termasuk dalam kategori bulan haram dalam pengertian bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT, karena pada bulan ini terdapat sebuah peristiwa besar yang seharusnya menyadarkan umat manusia. “Yakni peristiwa isra mikraj, yang membuktikan kekuasaan Allah SWT bahwa ada banyak hal yang berada di luar logika manusia, dan Allah SWT bisa melakukannya dengan mudah,” jelasnya.Artinya, lanjut Ustad Marjuki, seorang manusia harus mengakui, bahwa dirinya penuh dengan keterbatasan. “Sehingga momentum Bulan Rajab seperti sekarang hendaknya kembali menyadarkan kita semua tentang kekuasaan Allah SWT,” tandasnya.Terkait amalan-amalan yang diperintahkan untuk dilaksanakan di bulan ini, Ustad Marjuki menjelaskan, pada dasarnya semua bulan adalah baik. “Hanya saja, karena Bulan Rajab sangat dekat dengan Bulan Ramadan, berdasarkan sebuah hadis ada sebuah doa yang selalu dipanjatkan oleh Nabi Muhammad ketika Bulan Rajab tiba,” ungkapnya.Doa itu yakni, “Allohumma baarik lanaa fii rojab wa sya’baan wa balighnaa romadhoon, artinya Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami barokah di Bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke Bulan Ramadan.” Hikmah besarPerintah memperbanyak puasa di Bulan Rajab, kata Ustad Nur, sesuai dengan salah satu riwayat di masa Rasulullah. “Dahulu, suatu hari Rasulullah dan para sahabat sedang berjalan melewati tempat permakamanan. Kemudian Rasulullah berhenti sejenak dan kemudian menangis. Lalu para sahabat bertanya, mengapa Rasulullah menangis, kemudian Rasulullah menjawab, ‘Jika orang yang ada dalam kuburan itu berpuasa selama satu hari saja dalam Bulan Rajab, maka orang itu akan dijauhkan dari siksa kubur.’ Inilah salah satu riwayat yang menjelaskan tentang perintah berpuasa di Bulan Rajab,” urainya.Selain itu, lanjut Ustad Nur, umat Islam hendaknya juga bisa mengambil hikmah besar dari peristiwa isra mikraj yang terjadi pada Bulan Rajab. “Dari peristiwa itulah, kemudian lahir perintah bagi umat Islam untuk mengerjakan salat lima waktu. Dan hal ini merupakan rahmat yang luar biasa bagi umat Islam. Jadi, momentum Bulan Rajab seperti sekarang hendaknya semakin memotivasi kita untuk kembali memperbaiki ibadah salat yang kita lakukan. Agar salat yang kita lakukan lebih bermakna,” jelasnya.Karena, lanjut Ustad Nur, seorang muslim yang baik adalah mereka yang senantiasa berusaha memperbaiki amal ibadah. “Dengan cara itulah, seorang hamba akan semakin dekat dengan Sang Pencipta,” tegasnya.Jangan sampai, tegas Ustad Nur, momentum Rajab tahun ini akan terlewat begitu saja sebagaimana bulan-bulan yang lalu. “Apalagi, Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dekat dengan Bulan Ramadan, sehingga akan lebih baik ketika umat Islam semakin memperbanyak ibadah guna menyongsong datangnya bulan suci Ramadan,” tambahnya.
sumber:- ewt/solopos
Senin, 06 Agustus 2007
Maksimalkan ibadah menuju Ramadan
Diposting oleh hengki adye irawan di 19.38
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
please click donk
banner
banner
BIODATA
- hengki adye irawan
- sukoharjo, jawa tengah, Indonesia
- gue cuma anak sekolah yang gak tahu apa-apa tentang kehidupan ini tapi saya mencoba untuk mempelajari kehidupan demi terwujudnya cita-cita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar