iklan sponsor

iklan sponsor

PONSEL SMS GRATIS AND KOMPUTER Headline Animator

PONSEL SMS GRATIS AND KOMPUTER

Selasa, 07 Agustus 2007

Banyak fitur, potensi kerusakan pun tinggi

Ada beragam jenis kerusakan yang kerap menjangkiti telepon seluler (Ponsel). Semakin banyak fitur dalam Ponsel Anda, risiko kerusakan jauh lebih tinggi. Lalu, jenis kerusakan apa saja yang kerap hinggap di Ponsel?
Faktor penyebab kerusakan pada Ponsel lumayan beragam. Salah satu jenis kerusakan yang kerap dikeluhkan oleh para pengguna Ponsel adalah kerusakan pada software Ponsel. Kerusakan semacam itu kerap dihadapi oleh para pengguna Ponsel keluaran terbaru yang memiliki memori besar dan memuat banyak fitur canggih serta Ponsel CDMA.Teknisi Ponsel dari Bedjo GSM Sellular di Lantai I Matahari Singosaren, Dwi, mengatakan kerusakan software Ponsel untuk merk Nokia kebanyakan terjadi pada Ponsel jenis WD2, DCT4 dan BB5. Tipe Ponsel jenis WD2 antara lain seri 3650, 7659, 7610 dan 6600. Sementara yang masuk dalam jenis DCT4 antara lain Ponsel Nokia seri 3100, 7210, 7250, 6610 dan 6100. Sedangkan untuk jenis BB5, contohnya, seri 6630, 6680 dan 3250. ”Faktor penyebab kerusakan pada software Ponsel cukup beragam, seperti terlalu banyaknya aplikasi dalam Ponsel, banyak SMS yang disimpan, muatan foto yang terlalu berlebihan, program lama rusak hingga terkena virus,” sebut Dwi saat dijumpai Espos di tempat kerjanya.Untuk mengatasi kerusakan semacam ini, Dwi berkata, program yang ada di dalam Ponsel perlu diinstal ulang. Hal senada juga diungkapkan oleh teknisi Ponsel Anugrah Cell, Icuk. Dia mengatakan langkah pertama mengatasi kerusakan pada software Ponsel adalah dengan memperbaiki software-nya. ”Apabila software-nya sudah mati, tidak ada jalan lain selain menggantinya,” ujar Icuk.Kerusakan lain yang kerap hinggap pada Ponsel adalah no signal alias sinyal mati. ”Kerusakan semacam ini banyak dikeluhkan oleh para pengguna Ponsel di sini. Ponselnya dapat dihidupkan namun tidak ada sinyal, sehingga otomatis Ponsel tersebut menjadi tidak berfungsi,” ujar Dwi.Tidak adanya sinyal pada Ponsel disebabkan karena beberapa faktor, antara lain karena terjadi kerusakan para receivernya, kerusakan pada pemancarnya, IC-nya lemah, kotor atau terkena air.Sementara untuk Ponsel yang menggunakan model flip atau sliding, kata Dwi, kerusakan yang kerap menghampiri terjadi pada fleksibel Ponsel. Kerusakan seperti ini kebanyakan terjadi pada Ponsel produksi Korea atau Ponsel yang jarang beredar di Indonesia. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki konektor fleksibel ini bisa mencapai Rp 100.000-an lebih. Seperti yang dialami Koko, pengguna Nokia 6270 yang bermodel slide, beberapa tombol di Ponselnya jadi tidak berfungsi sama sekali gara-gara konektor yang rusak. ”Saya harus keluar uang sekitar Rp 120.000 untuk mengganti konektor itu,” katanya. Untuk Ponsel merk Sony Ericsson, kerusakan kerap terjadi pada joysticknya. ”Jika joysticknya macet karena kotor, keadaan itu masih bisa diperbaiki. Tapi jika joysticknya patah, satu-satunya jalan adalah mengganti dengan joystick baru,” papar Dwi.Dari sekian banyak kerusakan pada Ponsel, faktor penyebab utama kerusakan kebanyakan dikarenakan jeroan Ponsel terkena air. Beberapa kerusakan Ponsel karena kemasukan air antara lain Ponsel mati total, speaker dan buzzer (nada dering) tidak berbunyi hingga no charge atau Ponsel tidak dapat di-charge. - Aeranie Nur Hafnie sumber : www.solopos.com http://www.solopos.co.id

Tidak ada komentar:

please click donk


Agloco Banner by AglocoBanners.com

banner

banner

BIODATA

sukoharjo, jawa tengah, Indonesia
gue cuma anak sekolah yang gak tahu apa-apa tentang kehidupan ini tapi saya mencoba untuk mempelajari kehidupan demi terwujudnya cita-cita.